Konten Kursus
Privat: Biologi Kelas 10 SMA

Siklus Hidup dan Metagenesis Tumbuhan

Pada tumbuhan, siklus hidup melibatkan dua fase utama, yaitu fase gametofit dan fase sporofit. Siklus ini dikenal sebagai metagenesis atau pergiliran keturunan. Dalam metagenesis, tumbuhan mengalami pergantian antara generasi haploid (n) dan diploid (2n).

1. **Siklus Hidup Lumut**
Lumut termasuk dalam kelompok Bryophyta yang memiliki siklus hidup dengan dominasi fase gametofit. Fase gametofit lumut berbentuk tumbuhan kecil yang terlihat sehari-hari. Gametofit menghasilkan gamet jantan (spermatozoid) dan betina (ovum) melalui struktur anteridium dan arkegonium. Setelah fertilisasi, terbentuklah zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit ini menempel pada gametofit dan menghasilkan spora melalui meiosis. Spora kemudian berkecambah menjadi gametofit baru.

2. **Siklus Hidup Paku**
Paku-pakuan atau Pteridophyta memiliki siklus hidup dengan dominasi fase sporofit. Sporofit paku adalah tumbuhan yang kita kenal dengan daun-daunnya yang khas. Pada daun paku terdapat sporangium yang menghasilkan spora melalui meiosis. Spora ini berkecambah menjadi protalus (gametofit kecil) yang menghasilkan gamet jantan dan betina. Setelah fertilisasi, terbentuk zigot yang berkembang menjadi sporofit baru.

3. **Siklus Hidup Gymnospermae**
Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka, seperti pinus, memiliki siklus hidup yang dominasi oleh fase sporofit. Sporofit menghasilkan struktur reproduktif berupa strobilus atau kerucut yang mengandung mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium menghasilkan serbuk sari (mikrospora) yang membawa gamet jantan, sedangkan megasporangium menghasilkan megaspora yang berkembang menjadi gametofit betina dalam ovula. Setelah penyerbukan dan fertilisasi, terbentuklah zigot yang berkembang menjadi embrio dalam biji. Biji ini kemudian berkecambah menjadi sporofit baru.

4. **Siklus Hidup Angiospermae**
Angiospermae atau tumbuhan berbunga memiliki siklus hidup yang juga didominasi oleh fase sporofit. Pada angiospermae, bunga adalah struktur reproduktif yang mengandung mikrosporangium (dalam benang sari) dan megasporangium (dalam bakal biji). Mikrosporangium menghasilkan serbuk sari yang mengandung gamet jantan, sementara megasporangium menghasilkan megaspora yang berkembang menjadi gametofit betina dalam bakal biji. Setelah penyerbukan, serbuk sari menumbuhkan tabung serbuk sari yang menghantarkan gamet jantan ke gametofit betina. Fertilisasi menghasilkan zigot yang berkembang menjadi embrio dalam biji. Biji kemudian berkecambah menjadi sporofit baru.

Dalam semua kelompok tumbuhan, metagenesis memastikan adanya variasi genetik melalui proses meiosis dan fertilisasi, yang penting untuk adaptasi dan kelangsungan hidup spesies di lingkungan yang berubah-ubah.

Scroll to Top